Bisnis Logistik dan Segala Tantangannya yang Membawa Pada Kemajuan
General
Wiwin
21 Apr
Sebagai salah satu tulang punggung industri e-commerce, urusan logistik menyangkut banyak lapis proses termasuk urusan pergudangan, manajemen inventori, penagihan, pengemasan, label, pengiriman hingga layanan cash on delivery.
Dengan menjamurnya situs belanja berbasis daring, tentu saja menuntut penyedia jasa pengiriman memastikan semua pesanan tidak cacat, sesuai dengan keinginan konsumen dan tepat waktu.
Sejumlah layanan logistik dengan jaringan luas dan tersebar di Indonesia, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, berpotensi besar mendukung pertumbuhan ekosistem e-commerce. Bukan sekedar memonitor pengiriman pesanan, namun juga pemanfaatan teknologi yang dipakai untuk mengelola inventori hingga memudahkan penempatan harga barang.
Sementara itu, bisnis logistik juga memiliki tantangan dalam sisi sistem pembayaran. Seperti dilansir dari laman Digital News Asia, di beberapa negara berkembang sudah diaplikasikan pembayaran transaksi e-commerce--micro payment.
Dari penerapan sistem manajemen otomatisasi dan micro payment, maka ekosistem yang sudah terbentuk tentu akan semakin cepat. Penyedia layanan logistik bisa berinovasi memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjangkau konsumen dan pelaku bisnis yang lebih luas.
Dalam 5 tahun terakhir, fenomena belanja daring turut mempengaruhi angka pendapatan perusahaan. Bahkan, perusahaan yang sebelumnya fokus pada 5 ribu konsumen korporat kini menjajaki jasa pengiriman barang dan jasa untuk pelanggan perseorangan (B2C) sebagai pengaruh dari pertumbuhan belanja daring.
Basis Aplikasi
Aplikasi yang juga tersedia untuk perangkat Android dan iOS ini memungkinkan kurir menjemput pesanan dari lokasi manapun dan pengguna bisa memantau pergerakan paket hingga meminimalisir salah pengiriman.
Namun, tidak dapat dipungkiri, kendala di lapangan seperti kondisi infrastruktur yang masih belum sempurna di berbagai daerah di Indonesia serta faktor demografi yang menantang masih terus menjadi tantangan bagi usaha logistik.
Tantangan ini akhirnya pun memunculkan inisiatif bagi banyak bisnis logistik untuk membuka kantor cabang di berbagai titik di daerah-daerah di Indonesia.
Sistem pembayaran non tunai
Selain isu logistik, kendala pembayaran saat melakukan transaksi daring dianggap sebagai salah satu faktor yang kerap diabaikan.
Padahal idealnya, belanja daring menawarkan kemudahan termasuk dalam urusan pembayaran. Sehingga konsumen tidak perlu repot menghampiri mesin ATM untuk menyelesaikan transaksi pembayaran.
Seperti diketahui jika sistem pembayaran merupakan isu besar, mengingat 90% sumber keuangan berasal dari rekening bank. Sementara tidak semua masyarakat memiliki rekening bank sehingga dibutuhkan bentukan lain dari sistem pembayaran, seperti dompet elektronik atau pembayaran melalui pihak ketiga misalnya mini market.