Kenali Istilah FIFO, FEFO dan LIFO dalam Warehouse
General
Charoline Stephanie
10 Jul
Warehouse Management System (WMS) terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan industri yang semakin kompleks. Tren terkini dalam desain dan manajemen warehouse mencakup adopsi teknologi otomatisasi, penggunaan data analitik, dan penerapan konsep ramah lingkungan. Implementasi sistem otomatisasi seperti robotik dan conveyor system telah mengubah cara kerja warehouse menjadi lebih efisien. Dengan otomatisasi, waktu penanganan barang dapat dipersingkat dan meminimalisir kesalahan manusia serta meningkatkan produktivitas dan akurasi inventaris secara keseluruhan.
Data analitik menjadi elemen penting dalam manajemen warehouse modern. Melalui data analitik, perusahaan dapat memprediksi tren permintaan, mengelola stok dengan lebih baik, dan mengoptimalkan ruang penyimpanan. Penggunaan data yang tepat memungkinkan manajer warehouse untuk mengambil keputusan yang lebih informatif dan strategis. Misalnya, analitik dapat menunjukkan pola penjualan musiman yang membantu dalam perencanaan inventaris. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya penyimpanan tetapi juga memastikan produk selalu tersedia saat dibutuhkan.
Sistem pengelolaan inventaris berbasis prinsip FIFO (First In, First Out), FEFO (First Expired, First Out), dan LIFO (Last In First Out) semakin banyak diterapkan dalam WMS untuk menjaga kualitas produk. Apa perbedaan FIFO, FEFO dan LIFO?
1.FIFO (First In, First Out), memastikan barang yang pertama kali masuk adalah yang pertama kali keluar, sehingga meminimalkan risiko barang kadaluarsa atau usang.
2.FEFO (First Expired, First Out), mengatur agar produk dengan tanggal kedaluwarsa terdekat dijual atau digunakan lebih dulu, yang sangat penting untuk industri makanan dan farmasi.
3.LIFO (Last In First Out), memastikan barang yang terakhir masuk ke gudang merupakan barang pertama yang akan keluar dari gudang.
Tujuan penerapan ketiga prinsip ini dalam Warehouse Management System adalah untuk membantu menjaga integritas produk dan memenuhi standar kualitas. Metode manajemen barang dapat dipilih berdasarkan lini bisni yang sedang dijalankan/dimiliki karena pada dasarnya, semua metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.